Analisis Hatarakikake No Bun Dalam Game Tears Of Themis

Authors

  • Nuzulli Galuh Citra Gayatri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Cuk Yuana

DOI:

https://doi.org/10.30996/uncollcs.v2i1.2435

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokkan hatarakikake no bun berdasarkan fungsinya yang ditemukan dalam Game Tears of Themis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sintaksis. Data penelitian diperoleh dari game Tears of Themis. Analisis dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi hatarakikake no bun yang muncul, termasuk fungsi meirei (perintah), irai (permohonan), kinshi (larangan), dan kany’uu (ajakan). Hasil penelitian menemukan 25 data. Hatarakikake no bun fungsi meirei ada 8 data. Hatarakikake no bun fungsi irai ada 8 data. Hatarakikake no bun fungsi kinshi ada 5 data. Sementara itu, hatarakikake no bun fungsi kan’yuu ada 4 data.

Kata Kunci: hatarakikake no bun, fungsi, Tears of Themis.

Abstract. This research aims to categorize hatarakikake no bun based on its function that found in Tears of Themis Game. The research method used is descriptive qualitative, with a syntactic approach. The data were obtained from the game Tears of Themis. The analysis was conducted to identify the functions of hatarakikake no bun that found in tears of themis, including meirei (command), irai (request), kinshi (prohibition), and kany'uu (invitation) functions. The research found 25 data. Hatarakikake no bun meirei function has 8 data. Hatarakikake no bun irai function has 8 data. Hatarakikake no bun kinshi function has 5 data. Meanwhile, there are 4 data of hatarakikake no bun kan'yuu function.

Keywords: hatarakikake no bun, function, Tears of Themis.

References

Anwar, Muhammad Ali. 2014. “Makna Imperatif Kalimat Bahasa Jepang Dalam Drama Yankee-Kun To Megane-Chan Episode 1 Karya Takanari Mahoko.” Repository UB.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. 2009. Psikolinguistik: Kajian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dardjowidjojo. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Henry, Samuel. 2013. Cerdas Dengan Games. Gramedia Pustaka Utama.

Hoyoverse.2020.Tears Of Themis[Visual Novel Game].Hoyoverse.Android,iOS

Iori, Isao. 2000. Nihongo Bunpou Handobukku. Tokyo: 3A Corporation.

Iwabuchi, T. 1989. Nihon Bunpoo Yoogo Jiten. Tokyo: Sanseido.

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lexy J. Moleong. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja. Rosdakarya.

Mahsun. 2012. Metodologi Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, Dan Tekniknya. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.

Mantasiah, R. 2020. Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa Dan Penerapannya). Deepublish.

Muhadjir, Noeng. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Jogja: Rake Sarasin.

Ramlan, M. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Setianingrum, Imas. 2014. “Analisis Penggunaan Kalimat Imperatif Dalam Drama Q10.” Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Semarang.

Sudaryanto. 1993. Metode Dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Sudjianto, and Dahidi. 2004. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Suhardi. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Sintaksis Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sutedi, Dedi. 2019. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tanaka, Tomoyuki. 2014. Tougoron. Tokyo: Asakura ShotenSaitou.

Yunanta, Erman Ardhi, and Cuk Yuana. 2021. “Analisis Kalimat Imperatif Dalam Manga Kuroko No Basket ‘Extra Game’ Kouhen Karya Fujimaki Tadatoshi.” Mezurashii 3(1):17–28. doi: 10.30996/mezurashii.v3i1.4613.

Downloads

Published

2023-07-26

How to Cite

Gayatri, N. G. C., & Yuana, C. (2023). Analisis Hatarakikake No Bun Dalam Game Tears Of Themis. Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies, 2(1), 164-184. https://doi.org/10.30996/uncollcs.v2i1.2435