Fenomena Thrift Shopping Fashion Pada Pemuda Kec. Mulyorejo Surabaya
Kata Kunci:
fenomena, thrifting, trend fashion, pakaian bekasAbstrak
Penelitian ini menganalisis tentang Fenomena Thrift Shopping Fashion Pada Pemuda Kec.
Mulyorejo Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat
menggambarkan fenomena makna thrifting secara mendalam dan peneliti menggunakan
wawancara, observasi dan studi dokumen dalam pengambilan data. Dengan menggunakan
teori Edmund Husserl dan Martin Heidegger peneliti berusaha mengkaji secara mendalam
proses fenomenologi makna thrifting. Tujuan dari penelitian ini adalah berusaha
mendeskripsikan bagaimana status mengenai thrifting fenomenologi sehingga menjadi
sebuah trend fashion. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesadaran dari
para mahasiswa dan penjual untuk mempertahankan eksistensi dari pakaian bekas. Hal
demikian secara tidak langsung mengikis sifat ekslusifitas dari thrifting. Maka dari itu
informan dan penjual pakaian bekas melakukan berbagai pencurahan diri melalui berbagai
wadah dan cara sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai proses. Lalu terjadi suatu
pembiasaan bagi mahasiswa dalam melakukan thrifting sehingga membentuk suatu pola yang
terjadi melalui sebuah wadah yaitu media sosial sebagai proses dari objektivasi. Dimana
dalam sosialisasi ini penjual dan influencer merupakan significant order dalam terbentuknya
trend fashion thrifting, sedangkan sosialisasi sekunder sebagai sosialisasi lanjutan dimana
tidak hanya menyerap tetapi juga menjadikanya sebagai miliknya dan mengekspresikannya
kepada lingkungan sekitar agar eksistensi dari pakaian bekas tidak menghilang.