Representasi Budaya Batak Dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap

Penulis

  • Jessica Laurent Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Arif Darmawan Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Novan Andrianto Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kata Kunci:

Representasi, Budaya Batak, Film Ngeri-Ngeri Sedap

Abstrak

Seiring berkembangnya teknologi di zaman sekarang, penyampaian pesan dapat
dilakukan melalui beberapai media, seperti televisi dan radio. Menurut buku “Panduan
Produksi Film (Untuk Pemula)” Karsa dan Baksin (2018:2) (Sangkhylang & Rinawati, 2021),
film juga merupakan media komunikasi massa yang menyuguhkan gambaran suatu realita
yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Berbagai macam film dapat menyampaikan
beberapa pesan yang ingin disampaikan oleh penulis skenario dan sutradara. Film
“Ngeri-Ngeri Sedap” menjadi salah satu contoh media sebagai wadah informasi dalam
penyampaian budaya, dari banyaknya film lain yang juga mengangkat isu atau pengenalan
budaya. Dalam film “Ngeri-Ngeri Sedap” menggambarkan beberapa budaya Batak yang
dekat dengan masyarakat Batak Toba. Hal itu menarik perhatian peneliti untuk
mengidentifikasi budaya Batak yang terdapat pada film tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske yang melihat dari 3 level kode televisi
yakni level realitas, representasi dan ideologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
film “Ngeri-Ngeri Sedap” merepresentasikan budaya Batak, terkait anak pertama Batak harus
menikah sesama Batak, anak terakhir tidak merantau untuk merawat orang tuanya,
Penggambaran Pesta Adat Sulang-Sulang Pahompu, Perbedaan Ulos untuk acara adat, serta
kedekatan keluarga besar dalam urusan rumah tangga. Kesimpulannya, budaya Batak tersebut
ditunjukkan dengan 3 level kode televisi dengan level representasi yang mendominasi.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-07-18