Konstruksi Makna Budaya Patriarki Di Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin, Desa Kolor Kabupaten Sumenep Madura

Penulis

  • Rian Sukwan Saputra Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Merry Fridha Tri Palupi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Herlina Kusumaningrum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kata Kunci:

Budaya Patriarki, Interaksi simbolik, Pesantren

Abstrak

Budaya patriarki tidak hanya menyebabkan ketidaksetaraan gender dan kekerasan
gender, tetapi juga stereotip gender. Stereotip ini memisahkan sifat dan peran laki-laki dengan
perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi makna budaya patriarki di
pondok pesantren Raudhatut Tholibin. Dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi dan menggunakan teori interaksi simbolik untuk
menunjang penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa : (1) Dalam melakukan
proses pencarian ilmu dan pembentukan jati diri santri dan santriwati menjalani aktifitas dan
proses belajar tanpa mendapatkan doktrin maupun ajaran mengenai budaya patriarki. (2)
Dalam pondok pesantren Raudhatut Tholibin masih terdapat dominasi simbol-simbol budaya
patriarki, seperti contoh pertama dalam halnya sistem pembelajaran, kedua peraturan pondok
santriwan lebih dibebaskan berbeda dengan santriwati, ketiga pengambilan suatu keputusan
didalam pondok pesantren masih dominan pada kyai, dan terakhir terdapat dominasi simbol
budaya patriarki dalam suatu bakat minat seperti silat, yang dimana terdapat larangan untuk
santri perempuan mengikuti bakat minat silat.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-01-19