Komunikasi Persuasif Pol-PP Kota Surabaya dalam Upaya Penertiban Pedagang Kaki Lima Selama Masa PPKM
Kata Kunci:
komunikasi, persuasif, hambatan komunikasi persuasifAbstrak
Di tengah situasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), para petugas Satpol PP Kota Surabaya seringkali berhadapan dengan persoalan-persoalan substantif di bidang ketertiban umum. Permasalahan tersebut mereka temukan di kalangan pelaku usaha menengah ke bawah, yaitu Pedagang
Kaki Lima (PKL). Berkaca pada persoalan ini penulis hadir untuk meneliti dan mengetahui bagaimana komunikasi persuasif yang dilakukan oleh petugas Satpol PP kota Surabaya dalam upaya penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Campaign Communication Theory (teori kampanye komunikasi). Dalam teori tersebut berbicara soal komunikasi yang ditujukan kepada khalayak umum dalam ruang lingkup yang lebih besar dengan tujuan yang jelas dan terencana secara sistematis. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwasannya komunikasi
persuasif yang dilakukan petugas dengan pendekatan yang memperhatikan faktor awareness, attitude, dan action. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan
kultural. Pendekatan tersebut bertujuan untuk memudahkan upaya penertiban yang dilakukan oleh polisi pamong praja. Dengan tahap sosialisasi, penanganan, hingga penertiban.