Makna Pendidikan Seks oleh Orang Tua kepada Remaja di Kelurahan Menur Pumpungan Kecamatan Sukolilo Surabaya

Penulis

  • Anjelina Victoria Simo
  • Edy Sudaryanto
  • Beta Puspitaning Ayodya

Kata Kunci:

Komunikasi, Pendidikan seks, Interaksi Simbolik dan Anak Remaja

Abstrak

Komunikasi adalah alat untuk pertukaran informasi antara komunikan dan komunikator dalam menuju satu pemahaman yang sama. Ditinjau dari sifatnya komunikasi terbagi menjadi dua bagian yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui makna komunikasi interpersonal antara orang tua dan anak dalam memberikan Pendidikan seks untuk anak usia 14 – 16 tahun di Kelurahan Menur Pumpungan Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini ditinjau dari teori interaksi simbolik, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori interaksi simbolik dari George Herbert Mead. Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga bapak Robiyanto Wahyudi, keluarga bapak Muhamad Jumaidi dan keluarga bapak Hendrik Davidson. Objek penelitian ini adalah anak remaja yang berumur 14 – 16 tahun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model komunikasi antara orang tua dan anak menggunakan model komunikasi interpersonal menunjukkan adanya keterbukaan (openness) saling berinteraksi tanpa adanya rasa tertutup bahkan tanpa keraguan untuk menceritakan sesuatu, empati (emphaty) beberapa keluarga ini saling memahami satu sama lain, sikap mendukung (supportiveness) orang tua mengarahkan keinginan ataupun cita – cita yang anak ingin capai, rasa positif (positiveness) menumbuhkan hal – hal positif antara orang tua dengan anak, dan kesetaraan (equality) pada beberapa informan, anaknya tidak ada yang dikhususkan, semua anak diperlakukan sama. Ditinjau dari interaksi simbolik, kepribadian anak dan rasa ingin tahunya terbentuk dari mind (pikiran) dirinya sendiri, self (diri) terbentuk karena adanya dorongan yang diajarkan keluarga kepada anak tentang kiat – kiat pendidikan seks dengan sikap non verbal agar anak bisa menjaga dirinya tanpa harus mencari tahu sendiri, society (masyarakat) peran lingkungan masyarakat juga berpengaruh dalam membentuk kepribadian diri anak.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2023-01-20