Kuasa Opinion Leader di Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Etnografi Kritis Desa Wisata Plunturan Kabupaten Ponorogo)

Penulis

  • Yulian Ibra Amiftakhul Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Merry Fridha Tri Palupi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Herlina Kusumaningrum Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Kata Kunci:

Desa Wisata, Etnografi Kritis, Hegemoni, Opinion Leader, Stakeholder

Abstrak

Pada 2020 lalu, Desa Plunturan mendeklarasikan diri sebagai desa wisata dengan branding Dolan Plunturan. Akan tetapi, data dari BPS Provinsi Jawa Timur menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan lokal di Desa Plunturan cenderung menurun hingga menginjak persentase 85% sejak April hingga Desember 2020, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan branding yang selama ini digaungkan oleh masyarakat dan perangkat desa. Namun perkembangan Desa Wisata Plunturan ini mengalami stagnansi, peranan stakeholder yang terkikis oleh opinion leader. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan teori Hegemoni Kekuasaan Birmingham, melalui paradigma kritis. Peneliti menemukan beberapa hal dalam kuasa opinion leader dalam pengembangan desa Wisata (Studi Etnografi Kritis Desa Wisata Plunturan). Kuasa opinion leader dalam kasus ini adalah Pak Sutrisno dan Mbah Ghani sebagai key opinion leader yang disegani dan dihormati oleh warga sekitar menghegemoni kekuasaan dengan cara membuat rencana desa wisata tanpa berkoordinasi dengan pemerintah desa sehingga peneliti menganggap peran opinion leader ini melangkahi peran pemerintah desa, contohnya dalam kasus pengembangan desa wisata (UMKM Mugi Berkah Lestari)

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-01-10