Perlindungan Kebebasan Beragama Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia.docx

Abstrak

Kebebasan beragama atau dalam memilih dan menganut kepercayaan adalah bagian dari hak asasi manusia, maka setiap warga negara berhak untuk menjalankan agamanya secara bebas di mana hak tersebut secara tegas dilindungi dan diatur oleh “UUD NKRI 1945”. Setiap manusia telah diberikan hak untuk mengamalkan dan meyakini agama pilihannya. UU Kebebasan Beragama berfungsi sebagai kerangka pedoman yang digunakan untuk melindungi seluruh masyarakatt dari tindakan prasangka, kekerasan bermotif agama, eksploitasi, dan pembatasan keterlibatan negara dalam agama. Oleh dengan demikian/ tidak seorang pun bisa menjadi sasaran pemaksaan yang mana akan membatasi kemampuannya untuk mengikuti atau memilih suatu agama atas suatu kepercayaan yang dipilihnya. Kebebasan setiap penduduk untuk menjalankan agama atau kepercayaan yang dipilihnya telah dijamin oleh negara. Namun demikian, agar negara (pemerintah) wajib menghrmati, menjaga, menegakan, dan memajukann hak asasi manusia serta menjaga keamanan serta ketertiban, kesehatan, atau kesusilan masyarakat, perlu diatur tentang kebebasan beragama atau berkeyakinan. Adapun adanya kendala dan hambatan dalam kebebasan beragama atau berkeyakinan dapat terletak pada kurangnya negara dalam menegakkan undang-undang dan ketentuannya dalam berkehidupan umat beragama. Hal itu tentu dapat terjadi dikarenakan adanya beragam nya agama antara umat, dan terdapat kelompok yang dominan dalam suatu negara bangsa yang melakukan tindakan pelanggaran yaitu menghalangi atau membatasi dalam kebebasan beragama dan berkeyakinan terhadap suatu kelompok yang lain. Adapun penelitian ini akan mengunakan metode yuridis normatif dan menggunakan pendekatan berupa kualitatif, yaitu dengan mengumpulkan beberapa informasi yang terikat pada permasalahan untuk penelitian ini.