Perbedaan Islam Konservatif dengan Penerapan Keislaman di Indonesia berdasarkan Pancasilais
Abstract
Pasca-dua decade Amerika Serikat menduduki Afghanistan pada tahun 2021 AS memutuskan untuk meninggalkan kedudukannya, di sisi lain inilah titik mula keberhasilan Taliban dalam menduduki pemerintahan Afghanistan. Fenomena berhasilnya Taliban dalam menguasi pemerintahan di Afghanistan dengan pemikiran Islam yang konservatif menuai berbagai penolakan oleh warga Afghanistan dan menjadi topik perbincangan hangat di kancah internasional, terlebih untuk negara-negara yang memiliki masyarakat mayoritas Islam. Masyarakat melihat konservatisme sebagai ideologi yang berusaha mempertahankan atau memulihkan sistem tradisional. Secara linguistik, konservatisme berasal dari bahasa Yunani conservrá¾±e yang berarti melestarikan, melestarikan, melestarikan dan mengamalkan. Isu mengenai Islam konservatif Taliban juga sampai pada negara Indonesia, mendapatkan banyak tanggapan dari berbagai pihak hingga dinilai sebagai bentuk ancaman bagi kehidupan bernegara karena menimbulkan potensi terorisme. Penelitian literature review ini bertujuan untuk memahami bagaimana pengaruh dari adanya isu Islam Konservatif Taliban terhadap kehidupan bernegara di Indonesia. Hasil dari studi literatur ini menunjukkan adanya isu Islam Konservatif Taliban dikhawatirkan menjadi sebuah peluang ancaman bagi kehidupan bernegara di Indonesia. Kekhawatiran yang dimaksud seperti dapat menjadi role model yang salah bagi masyarakat Indonesia dan menjadi potensi timbulnya terorisme. Walaupun oleh sebagian pihak isu Taliban dinilai dapat menjadi sebuah ancaman bagi kehidupan bernegara, tetapi akar dan perkembangan konservatisme islam terjadi dan ada di dalam perpolitikan ataupun kehidupan masyarakat Indonesia.