PERANCANGAN ALAT MONITORING DATA PENDAKIAN DAN DATA LOGGER BERBASIS INTERNET OF THINGS
Keywords:
Internet of Things, Barometrik, Pendakian, Detak Jantung, KeselamatanAbstract
Pendakian gunung adalah kegiatan wisata, juga olahraga yang sangat digemari oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Kegiatan pendakian tidak hanya dikatakan kegiatan wisata, namun juga olahraga, karena walaupun kegiatan pendakian bermaksud untuk menikmati alam, kegiatan ini juga membutuhkan fisik dan skill yang cukup. Pendakian membutuhkan mental yang baik, perencanaan yang matang, perlengkapan yang memadai, dan juga fisik yang bagus. Pendakian juga dapat menjadi kegiatan yang ekstrim, dalam kegiatan pendakian ini, sudah banyak korban yang berjatuhan, korban mengalami cacat sementara, cacat total, maupun hingga meninggal. Juga tidak jarang korban tidak ditemukan jejak dan jasadnya. Didalam penelitian ini, penulis ingin berpartisipasi dalam menciptakan perlengkapan atau alat yang memadai, namun juga low cost, yaitu Alat Monitoring Pendakian dan Data Logger Altitude, Temperatur, Tekanan Udara, dan Detak Jantung Berbasis Internet Of Things. Alat ini nantinya berupa wearable device yang dapat digunakan pengguna secara praktis, dan memudahkan dalam memoniitor poin poin tersebut. Penelitian ini melakukan uji kelayakan dengan melakukan uji akurasi pada alat, uji akurasi dilakukan menggunakan aplikasi Barometrik pada Handphone Android untuk mengukur tingkat akurasi altitude, temperatur, dan tekanan udara, untuk uji akurasi detak jantung, digunakan aplikasi pengukur detak jantung di android dan menggunakan alat Pulse Oximeter Digital. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Alat Monitoring sudah dapat melakukan log data, dan memonitor data altitude, suhu, tekanan pada lingkungan sekitar, dan detak jantung dengan baik. Pada pengukuran di altitude rendah, dihasilkan, Tekanan Udara 99%, dan Altitude 86%. Pada percobaan kedua, dihasilkan akurasi tekanan udara sebesar 99%, dan akurasi Altitude sebesar 94%. Ketidak akurasian pada pengukuran dapat disebabkan karena perbedaan ketinggian air laut pada waktu pengukuran. Pada pengujian sensor suhu, didapatkan akurasi sebesar 93,4%. Pada pengujian akurasi sensor detak jantung, hasil dari pengujian adalah tingkat akurasi sebesar 99,5%. Dapat disimpulkan bahwa rancangan alat ini layak untuk digunakan dan kedepannya dapat dilakukan pengembangan lebih lanjut.