ANALISA PENGARUH DIAMETER RUNNER, SUDUT NOSEL, JARAK PANCARAN AIR, DAN DIAMETER NOSEL TERHADAP PERFOMA TURBIN PELTON MIKROHIDRO
Keywords:
Turbin Pelton, Performa Turbin, Diameter Runner, Sudut Nosel, Jarak Pancaran Air, Diameter Nosel, Efisiensi TurbinAbstract
Tujuan dari riset ini adalah memahami efek dari perubahan diameter runner, sudut nosel, jarak pancaran air, dan diameter nosel terhadap apa yang dihasilkan berupa daya generator, putaran turbin, dan efisiensi system turbin. Variasi diameter runner menggunakan ukuran 110mm, 115mm, dan 120mm yang diuji dengan variasi sudut nosel ∠1=0° , ∠2= 45°, dan ∠3= 60°, Untuk variasi jarak pancaran air menggunakan jarak 12cm, 13cm ,dan 14cm menggunakan diameter nosel 9 mm, 10mm, dan 11mm. Hasil uji diameter runner dan sudut nosel diperoleh diameter runner 110 mm diperoleh nilai daya generator dan efisiensi turbin relative lebih tinggi dari pada variasi diameter runner yang lain. Dapat disimpulkan semakin kecil diameter runner maka putaran turbin dihasilkan semakin tinggi. Pada variasi sudut nosel 0° juga memberikan nilai daya generator dan efisiensi turbin yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan variasi sudut nosel 45° dan 60°, bahwa sudut nosel mempengaruhi nilai. Kinerja turbin yang tinggi dapat diperoleh pada variasi diameter runner 110 mm dengan sudut nosel 0° yang menghasilkan daya generator sebesar 6,529 Watt, dan efisiensi turbin 16,93%. Hasil pengujian variasi jarak pancaran air dan diameter nosel didapatkan jarak pancaran air 12cm memperoleh hasil daya generator dan efisiensi turbin lebih besar dari jarak pancaran air 13cm dan 14cm. Variasi diameter nosel berukuran 9 mm mememperoleh daya generator dan efisiensi turbin lebih tinggi dibandingkan diameter nosel 10mm dan 11mm. Kinerja turbin yang tinggi dapat diproleh pada variasi jarak pancaran air 12 cm dengan diameter nosel 9 mm yang nilai daya generator sebesar 6,546 Watt, dan efisiensi turbin 16,98%.