PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA REDESAIN TERMINAL ARJOSARI DI KOTA MALANG

Abstract

Gagasan dalam sebuah desain mengalami  perubahan yang di pengaruhi oleh pola pikir yang semakin modern, dengan mengedepankan sebuah tampilan tanpa memperhatikan potensi dan permasalahan yang ada di lingkungan. Permasalahan ini akan berpengaruh terhadap ide konsep yang tidak memberikan sebuah solusi dan inovasi yang tepat dan berkelanjutan. Sumber daya alam merupakan salah satu potensi yang belum secara maksimal di manfaatkan ke dalam bangunan atau tapak, karena kurangnya pertimbangan  objek rancangan terhadap kondisi alam. Hal ini menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kondisi alam terhadap rencana desain perancangan sebagai bagian utama pada proses desain. Arsitektur Bioklimatik merupakan salah satu pendekatan yang memanfaatkan kondisi alam sebagai rencana pada gubahan rancangan untuk menciptakan kenyamanan secara thermal di dalam ruangan (Handoko,2019). Pendekatan ini memiliki kecenderungan untuk mengolah iklim agar menghasilkan energi alam yang baik dan sesuai standar kenyamanan untuk di manfaatkan di dalam objek rancangan, pemanfaatan ini berupa cahaya matahari, udara alami, landscape, material dan air hujan, ketiga poin utama ini merupakan salah satu bagian utama pada rencana Pendekatan Bioklimatik. Untuk memaksimalkan peranan pendekatan pada objek rancangan perlu dukungan berupa elemen bangunan dan unsur lunak yang diatur berdasarkan fungsi dan peran pada objek. Dengan Pendekatan Arsitektur Bioklimatik memberikan banyak manfaat terutama untuk menghemat energi dan memberikan kenyamanan secara thermal pada bangunan, selain itu juga mempengaruhi terhadap gubahan pada objek dengan bentukan yang memiliki makna dan peranannya pada rencana pendekatan.

Kata-kata Kunci : Konsep Desain, Arsitektur Bioklimatik, Peran Pendekatan