PKM BAGI KELOMPOK USAHA PEMBUATAN BAWANG GORENG DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK, KECAMATAN GUNUNG ANYAR, SURABAYA, PROPINSI JAWA TIMUR

Authors

  • Dewi Sutjahyani Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Hendy Widiastotie Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Arga Christian Sitohang Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30996/scfp.v1i1.743

Keywords:

Bawang Goreng, Proses Produksi, Manajemen Usaha, Pemasaran, Pengabdian Masyarakat

Abstract

Abstrak.

Sejarah Bawang Goreng yang Belum Terpecahkan Mayoritas mengatakan bahwa bawang goreng pertama kali tercipta di Pulau Madura, Sumenep lebih tepatnya. Sebagian lagi mengatakan Pulau Jawa menjadi awal mula bawang goreng tercipta, sesuai dengan makanan khas Jawa yang cenderung memiliki cita rasa gurih dan asin. Sedangkan model kemasan diusahakan serapi, sebersih dan semenarik mungkin. Kemasan juga sangat mempengauruhi minat konsumen karena penampilan produk yang menarik dan higienis. Bawang goreng adalah bawang merah iris yang digoreng hingga berwarna keemasan dan renyah. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi bawang merah dan menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa bawang merah memiliki nilai ekonomi yang memuaskan dengan mengolah bawang merah menjadi bawang goreng. Metode yang digunakan adalah PKM yaitu melakukan tindakan sekaligus penelitian yang diawali dengan melakukan perbaikan menjadi lebih baik lagi melalui penyuluhan, praktek pengolahan bawang merah melalui proses penggorengan dan evaluasi kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan masyarakat sebelum diadakan penyuluhan, sekedar mengetahui saja dan setelah dilakukan penyuluhan pengetahuan masyarakat lebih baik dari sebelumnya dimana masyarakat dapat merubah nilai ekonomi bawang merah menjadi bawang goreng. Sistem yang mengatur proses produksi, manajemen usaha dan pemasaran agar usaha benar-benar berjalan lancar dan sesuai dengan mekanisme yang diinginkan maka manajemen usaha, maupun pemasarannya. Dengan demikian akan mudah di dalam menerapkannya manajemen usaha sehingga berjalan lancar, rapi dan sukses meskipun usaha tersebut semula kecil.

 

Kata Kunci: Bawang Goreng; proses produksi; manajemen usaha; pemasaran; pengabdian masyarakat

References

Bahtiar, Abdul Hafid, dkk. (2022). Pengolahan bawang merah goreng untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa. Jurnal Pengabdian Masyarakat pengolahan bawang goreng.

Asih, E. R., & Arsil, Y. (2019). Penerapan cara produksi pangan yang baik pada irt bawang goreng Kota Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dinamisia, 3(2), 221–227.

Cahyaningrum, S. E., Heryastuti, N., & Hidajati, N. (2019). Iptek Bagi Masyarakat (Ibm) Pelaku usaha bawang merah goreng di Jatirejo Nganjuk. Jurnal ABDI, 4(2), 91.

Buku panduan penelitian dan pengabdian masyarakat Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya)

Downloads

Published

2022-08-03

How to Cite

Dewi Sutjahyani, Hendy Widiastotie, & Arga Christian Sitohang. (2022). PKM BAGI KELOMPOK USAHA PEMBUATAN BAWANG GORENG DI KELURAHAN GUNUNG ANYAR TAMBAK, KECAMATAN GUNUNG ANYAR, SURABAYA, PROPINSI JAWA TIMUR. PSHPM: Prosiding Seminar Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat , 1(1), 223-228. https://doi.org/10.30996/scfp.v1i1.743